Author : Nabilla Oktaviyanti
JAKARTA – Menjalani peran ganda sebagai mahasiswa sekaligus karyawan kini menjadi fenomena umum di kalangan generasi muda. Dorongan untuk mandiri secara finansial, mengasah keterampilan, atau mengejar passion membuat banyak orang memilih untuk kuliah sambil bekerja. Namun, keseimbangan antara keduanya bukan hal yang mudah dicapai.
Menurut psikolog Daniel Goleman, Ph.D kunci utama keberhasilan terletak pada kemampuan mengatur waktu, menjaga komitmen, serta memiliki kesadaran diri yang baik. Seperti dikatakan oleh salah satu mahasiswa pekerja, “Kuncinya kita harus berani bilang ‘tidak’ atau menegosiasikan deadline jika memang tidak bisa. Baik ke dosen maupun ke atasan. Komunikasi yang jujur itu penting banget.” terangnya
Lalu, bagaimana agar tetap bisa optimal di kedua dunia tanpa kehilangan keseimbangan hidup? Berikut beberapa strategi yang bisa diterapkan:
1. Pilih Pekerjaan yang Fleksibel
Carilah pekerjaan dengan sistem kerja yang bisa disesuaikan, seperti shift, paruh waktu, atau remote. Pekerjaan yang memberi keleluasaan waktu akan membantu menjaga ritme belajar dan bekerja agar tetap seimbang.
2. Komunikasikan Jadwal ke Semua Pihak
Transparansi adalah kunci. Beri tahu atasan Anda bahwa Anda adalah seorang mahasiswa. Sebaliknya, beri tahu dosen wali atau dosen pengampu bahwa Anda bekerja. Dengan begitu, ada ruang untuk memahami ketika ada benturan jadwal yang mendadak.
3. Manfaatkan Teknologi dan Tools Produktivitas
Gunakan aplikasi perencana seperti To Do List atau Notion untuk mengatur jadwal kuliah, pekerjaan, dan waktu istirahat. Terapkan metode time blocking untuk fokus pada satu hal dalam satu waktu.
4. Disiplin dengan Waktu Istirahat
Jangan abaikan waktu untuk beristirahat. “Burnout itu nyata, kalau sudah capek, produktivitas justru No 1. Istirahat itu bukan kemalasan, tapi investasi,” demikian pesan yang sering diungkapkan oleh mahasiswa pekerja.
5. Tentukan Skala Prioritas
Tidak semua hal bisa dilakukan dengan sempurna. Ada kalanya Anda harus memilih: apakah tugas ini harus mendapat nilai A, atau cukup B yang penting selesai tepat waktu? Belajar untuk memilah mana yang harus dikerjakan dengan maksimal dan mana yang bisa "cukup baik".
6. Jangan Malu untuk Meminta Bantuan
Jangan Sungkan meminta bantuan kepada teman terkait hal tertentu ,serta meminta dukungan keluarga, atau rekan kerja sangat penting. Dengan adanya support system yang kuat, beban mental akan terasa lebih ringan.
Menurut Dra. Sari Dewi, M.Psi., Psikolog dari Lembaga Psikologi Anima, “Kenali kapasitas diri sendiri. Jangan memaksakan mengambil terlalu banyak SKS atau proyek kerja sekaligus. Sadari bahwa tujuan jangka panjang adalah menyelesaikan kuliah dengan baik sambil mendapatkan pengalaman kerja. Kejar keduanya, tapi dengan strategi.”
Kuliah sambil bekerja memang seperti menjalani dua marathon sekaligus. Namun, dengan perencanaan yang matang, disiplin, dan pola pikir yang tepat, gelar sarjana dan pengalaman kerja yang berharga bisa diraih dalam genggaman yang sama.Gak cuma bisa, tapi bisa banget! Buat kamu yang lagi menjalani dua peran sekaligus: mahasiswa dan karyawan, simak tips jitunya biar tetap waras dan produktif.
Apa challenge terberat yang kamu alamin? Share di kolom komentar!
#TipsKuliah #HidupSeimbang #ProductivityHacks #Mahasiswa #FreshGraduate #Karier